Rabu, 18 Desember 2013

Cerpen Thini (SSKP)



October 24, 2012
Siapa Suruh
Kau…
PEREMPUAN!!!
           
Lha wong di lingkunganku  saja sudah begini kok. Pake ngomongin yang diluar sana. Itu sudah terlalu akut. Tidak bisa lagi dihilangkan. Steorotip orang mengenai ‘gender’ laki-laki dan perempuan itu sebenarnya tidak perlu dibahas lagi karena hal itu sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Di mana-mana selalu saja anggapan bahwa laki-laki itu adalah segalanya dan perempuan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan para lelaki yang belum tentu semuanya hebat dan ‘tahan banting’ itu.
Aku hidup di sebuah daerah kecil di kota Salatiga. Sebenarnya di sana masih rada bernuansa kampung. Sawah masih terhampar sejauh mata memandang. Tapi biarpun keadaan kami bias dibilang masih ‘kamso’ alias ‘kampung tur ndeso’ (sudah kampung desa pula) tapi otak kamipun terus update dan mengikuti perkembangan jaman, tak terkecuali kaum hawa. Malahan, bisa dibilang justru lebih banyak kaum perempuan di daerahku lebih banyak yang maju disbandingkan laki-laki yang mayoritas hanya menjadi buruh pabrik tahu milik Pak Haji Somat. Pabriknya tidak terlalu besar, tapi lumayanlah kira-kira mampu menampung sekitar 65-an penduduk yang hamper seluruhnya adalah laki-laki. Kebanyakan perempuan di kampungku justru lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Dan setelah menjadi sarjana maka banyak yang bekerja kantoran dan tak sedikit pula yang membuka lapangan pekerjaan untuk tetangga-tetangga sekitar supaya bisa menambah pemasukan ekonomi keluarga.
Aku sendiri termasuk dalam kategori perempuan yang lebih memilih pendidikan daripada menerima lamaran pemuda yang datang ke rumahku beberapa bulan silam. Gila betul rupanya pemikiran manusia jaman sekarang ini. Baru aku menerima ijazah SMAku, sudah ada yang mau melamar saja. Sekalipun hanya bertunangan, dan yang mengajak adalah Mas Iqbal, pacar sekaligus kakak kelasku itu, aku juga masih harus mempertimbangkan matang-matang keputusan serius ini. Lelahnya aku meyakinkan Mas Iqbal bahwa aku juga sebenarnya tidak menolak jika memang ia benar-benar serius ingin mempersuntingku.
 “Aku hanya belum siap Mas, bukannya aku menolak pinangan kedua orang tuamu. Apalagi kita masih sama-sama ranum untuk berumah tangga” sekian kali aku menjelaskan sampai mulutku hampir pegal dibuatnya. “Dik Ninie, ini hanya sebuah symbol ikatan saja. Supaya aku yakin dan percaya kalau kamu akan tetap menjadi milikku.” Kata-katanya seakan tiada habis dan selalu mematahkan kata-kataku. “Terserahlah Mas! Capek aku! Aku pikir dengan aku berbicara baik-baik denganmu kamu akan segera mengerti. Ya sudah, aku mau pulang saja!” lelah aku membicarakan alasanku yang terus saja dibuat berkelit oleh Mas Iqbal. Akhirnya ku tinggalkan tempat duduk yang terletak di tengah-tengah taman Gandapura dekat rumahku itu. Sebenarnya aku tahu Mas Iqbal menyusulku. Dan aku juga tahu setelah itu Mas Iqbal tidak jadi mengikutiku sampai rumah karena dia pasti tahu, sekali marah aku akan tetap marah kecuali aku sendiri yang mengajak berbaikan terlebih dahulu. Bukannya aku meninggalkan Mas Iqbal sendirian di taman karena aku tak lagi punya hati nurani. Biar bagaimanapun perasaan perempuan jauh lebih peka dibandingkan laki-laki yang hanya mementingkan egonya saja. Aku hanya tidak mau konflik antara aku dan Mas Iqbal yang juga menyangkut keluarga kami menjadi semakin mendalam hanya karena Mas Iqbal yangaku anggap kurang mengerti aku.
Beberapa minggu setelah kejadian itupun aku melanjutkan studyku ke Jakarta. Mas Iqbal yang juga saat itu sedang mengambil pendidikan sastra di sebuah universitas di Salatiga. Aku dan Mas Iqbal sudah berbaikan dan dengan perasaan lega aku berangkat ke Jakarta. Setahun sekali aku pulang menjenguk orang tuaku. Dengan bangganya setiap aku pulang selalu membawa cerita yang menurut orang-orang di kampungku cukup mengesankan. Aku memang hanya bercerita pada ibuku saja bahwa kehiduanku di kota metropolitan yang ‘katanya’ dihuni oleh penduduk yang kaya, makmur dan pintar itu bisa kujamah dengan begitu mudahnya. Kuliahku lancar. Aku mendapatkan beasiswa penuh atas pendidikanku hingga aku menjadi sarjana nanti. Begitu pula hubunganku dengan Mas Iqbal yang hingga saat ini sudah terhitung hamper enam tahun. Empat tahun yang kami lalui dengan jarak jauh ini lancar-lancar saja. Sepertinya baik aku maupun Mas Iqbal sendiri sudah terbiasa berhubungan dengan jarak jauh dan dengan sekali pertemuan, seminggu dalam setahun.
Lulus sudah aku dari perguruan tinggi yang kini membawaku menjadi sekretaris presiden direktur di sebuah perusahaan pangan terkemuka di Indonesia. Makin sibuk sajalah aku. Bosku cukup baik. Beliau tidak terlalu membuatku tertekan. Tidak seperti sekretaris-sekretaris sebelumnya yang menurut cerita sesame pegawai kantor yang pernah aku dengar yang selalu saja mengundurkan diri sebelum masa kerja mereka mencapai setengah tahun di perusahaan itu. Menurut mereka bos yang membuat para sekretaris sebelum aku tidak betah melayani bos dan menghadapi tingkah laku bos yang sering keterlaluan. “Keterlaluan bagaimana Mbak Lisa? Ah, menurutku dia baik kok.” Rasa penasaranku akhirnya kutumpahkan pada Mbak Lisa, kepala bagian keuangan perusahaan yang sudah hamper dua tahun bekerja di tempat yang sama  denganku. “Kebetulan memang dari dulu sampai sekarang ruanganku dengan Pak Presdir itu berdekatan Ni, jadi sekretaris yang bekerja disitu lumayan dekatlah denganku.” “Lantas apa yang terjadi pada mereka semua?” tanyaku lebih penasaran. “Selama hampir dua tahun aku belkerja di situ, sudah tiga sekretaris Pak Rico yang mengundurkan diri. Dan anehnya dikasih pula pesangon gitu lho Ni. Sebenarnya aku sendiri merasa aneh. Tapi, urusan mereka bukan urusanku. Elu ya elu, gue ya gue. Begitu kata anak-anak metropolitan ini.” Akupun tertawa cekikikan bersama Mbak Lisa di dalam bus metro mini oranye arah Blok-M – Cinere itu. Tanpa membahas lebih jauh lagi, tak terasa kami sudah sampai di depan rumah kami masing-masing yang hanya bersebrangan jalan raya aja. “Sampai jumpa besok Mbak!” kataku sambil melambaikan tangan pada Mbak Lisa. “Iya Nini, sampai ketemu besok lagi.” Ku lihat dia melambaikan tangan jua padaku.
“Tak ada satupun SMS masuk dari Mas Iqbal!” kataku kesal sambil membanting tasku ke kasur. Bagaimana tidak? Sudah hampir dua minggu ini Mas Iqbal sibuk dengan urusannya sendiri. “Lha wong Cuma ngajar saja kok Mbak, masa’ iya sesibuk itu.” Begitu bunyi SMS dari Hilda, adikku yang juga merupakan salah satu anak didik Mas Iqbal di SMA tempat Mas Iqbal mengajar. Hatiku sedikitpun tak tergoyah meski adikku sendiri yang mengatakan hal tersebut. Aku masih menganggap adikku masihlah anak remaja sensitive yang akan merasa tidak terima jika dia melihat sesuatu yang tak disukainya. Tapi, sejujurnya hatiku was-was dan takut. Takut jika Mas Iqbal sudah tidak kuat lagi berhubungan dengan cara seperti ini denganku. Tapi, memang sebenarnya ada yang aneh dari Mas Iqbal. Tidak biasanya dia tidak memberiku kabar begini. Sudah kucoba telepon tapi tak di enyahkannya. SMSku pun tak ada dia balas. Lama-lama aku jadi terbiasa tanpa Mas Iqbal lagi.

“Nini, siapkan berkas yang akan kita bawa untuk meeting di puncak nanti!”  
“BaikPak!”
Akupun segera menyiapkan beberapa berkas yang sudah ditanda tangani oleh Pak Rico kemarin.
Aku berpamitan terlebih dahulu pada Mbak Lisa. Mbak Lisa hanya berpesan agar aku berhati-hati selama di Puncak nanti. Karena biar bagaimanapun aku pergi dengan laki-laki yang bukan muhrimku dalam satu mobil dan tanpa orang lain selain aku dan Pak Rico. Sesampainya di sana aku dan Pak Rico langsung menuju ruang rapat. Satu setengah jam sudah terlewatkan. Aku langsung menuju mobil untuk menaruh berkas-berkas terlebih dahulu lalu kemudian aku menyusul Pak Rico kembali ke dalam untuk mengambil beberapa berkas yang tadi belum terbawa. “Kita langsung pulang kan Pak?”tanyaku sesampainya kami di tempat parker. “Ah, kalau lagi di luar kantor gini jangan terlalu formal sama aku. Panggil aja Rico. Usia kita kan nggak terlalu beda jauh.” Katanya ramah. “Ah, nggak enak sekali rasanya Pak. Eh, Rico maksud saya.” Jawabku malu-malu. “Baik, kalau gitu aku antar kamu pulang ke rumah saja dulu.” “Ah nggak usah Pak, eh Rico maksud saya. Saya bisa naik bis kok Rico dari kantor. Sudah biasa.” Aku menolak tawarannya dengan halus karena aku merasa tidak enak saja.
            Bulan demi bulan, aku semakin dekat saja dengan Rico. Tanpa memikirkan Mas Iqbal yang sudah hampir setengah tahun tidak ada kabarnya itu, aku diam-diam menjalin hubungan khusus dengan Rico. Yang bahkan Mbak Lina yang teman dekatku saja tidak tahu. Aku pelan-pelan mulai menanyakan pada Rico tentang alasan mengapa sekretaris-sekretaris sebelum aku semuanya mengundurkan diri dan Rico tetap memberikan uang pesangon besar pada mereka padahal bukan karena ia pecat mereka keluar. Akhirnya Rico mulai perlahan-lahan menceritakan padaku. Dia bilang, dia suka bermain gila dengan sekretaris-sekretaris sebelumnya. Aku jadi takut dan menjauh darinya sebisa mungkin.
“Tapi percayalah, aku tak akan melakukan semuanya terhadapmu. Sungguh!”

To be continued.... 

Cerpen Thini



FINALLY…

Ku genggam erat telepon nirkabel yang saat itu aku genggam, hingga sejenak kemudian aku menjatuhkannya secara perlahan.Jack baru saja menelponku sejam yang lalu.Tapi kini aku hanya terdiam, dan butiran-butiran air mataku jatuh dengan sendirinya. Padahal baru saja aku dan Jack merencanakan ingin pergi ke danau sesampainya ia dan keluarganya disini. Namun nyatanya rencana kamipun pupus.Dengan hati yang hampa serta perasaan campur aduk, aku pergi ke rumah Jack.Aku benar-benar tidak bisa mempercayai ini semua.Jack, ayah, dan ibunya terbujur kaku dihadapanku.Kecelakaan bedebah itu telah merenggut nyawa Jackku.Air mataku tak terhentikan lagi.Aku mengenal baik Jack dan keluarganya.Sudah setahun lebih pula aku dan Jack menjalani hubungan serius. Bahkan kami merencanakan akan menikah tahun depan, tepat dua tahun kami berhubungan. Tapi semua itu sirna karena saat ini juga aku sendiri yang mengantar jenazah Jack hingga batu nisan ditancapkan diatas tempatnya bersemayam kini.
            Sejak saat itu aku mulai membenci naik mobil.Aku benci mengingat kecelakaan maut yang merenggut nyawa kekasihku.Bahkan, burung-burungpun juga sepertinya tak menyukainya.Tak menyukai saat aku datang dan duduk di bangku samping danau seorang diri.Sepertinya mereka tak mau bernyanyi lagi karena tidak pernah melihat aku bersama dengan Jack.Aku benci keadaan ini.Aku ingin mengakhirinya saja.Aku ingin Jackku kembali.
“Lorna, apa kau sudah melupakanku?”
“Jack…. Apa kau benar-benar Jack? Jack Martin?”
“Iya, sayang.Ini aku.Aku disini untukmu.”
“Jack, aku merindukanmu.”
Berulang kali aku mengucapkan kata-kata itu.Bahkan air mataku ikut menetes.Benar, aku sangat merindukan Jack.Namun, tiba-tiba terdengar suara mama mengetuk pintu kamarku, dan aku terbangun.Aku menjumpai bantal yang aku pakai basah karena air mataku yang ternyata benar-benar mengalir.
“Iya, Ma.” Aku segera menjawab ketukan mamaku.Kemudian aku langsung keluar dari kamar dan menghampiri mamaku.“Saatnya sarapan, sayang. Papa dan Hyna sudah menunggu di bawah.” Seperti biasa, mama selalu menghampiri aku di kamar untuk memastikan bahwa aku makan secara teratur. “Ok, sayang. Sebaiknya bersihkan dulu wajahmu, mama tunggu di bawah.” Mama meninggalkan aku kemudian bergegas langsung ke meja makan.
                Entah mengapa hari ini aku sama sekali tidak nafsu makan. Aku terus saja memikirkan pertemuanku dengan Jack beberapa saat yang lalu.“Ada apa denganmu? Memangnya kau pikir yang ada di piringmu itu apa? Kau terus saja mengaduknya tanpa memasukkan sesuappun ke mulutmu!”Hyna membuat jantungku hampir copot. “Ayolah, Lorna, jangan buat papa menjadi khawatir begini. Papa tahu kamu sangat menyayangi Jack. Tapi, apa tidak sebaiknya kamu melupakan saja dia. Akan papa kenalkan kamu kepada anak dari salah satu rekan bisnis papa. Bagaimana?” Papa berbicara seolah ia tahu betapa putri sulungnya ini menderita. “Tidak akan semudah itu melupakan Jack, Papa.” Aku meninggalkan ruang makan dengan muka kecewa.Kecewa karena ternyata taka da satupun yang mengerti aku.
                Setelah selesai membersihkan diri, aku langsung pergi ke danau, tempat dimana aku dan Jack sering menghabiskan waktu bersama dulu.Namun, sudah tiga bulan ini aku hanya sendirian setiap kali datang kemari. Aku hampir sampai di bangku yang terletak dibawah pohon besar dimana aku dan Jack biasa bercanda ria bersama di danau ini. “Jack!” Langkahku terhenti saat aku melihat sesosok pria dengan kemeja putih sedang duduk bersandar di bangku itu.Memang bangku dan tempat itu bukan milik kami.Namun, tidak pernah ada seorangpun yang menempatinya selain aku dan Jack karena sepertinya semua orang tahu tentang aku dan Jack.Tapi, siapa laki-laki itu?Ia mirip sekali dengan Jack meski aku hanya melihatnya dari sisi belakang. Aku terpaku menyaksikan semua ini. Aku berlari dan langsung memeluk laki-laki itu karena aku yakin bahwa ia pasti adalah Jack yang sudah menungguku sejak tadi.
“Jack, kau kembali.Kau benar-benar kembali.Maaf aku terlambat menghampirimu.Sejak kapan kau menungguku disini?” sambil terisak-isak aku memeluk erat laki-laki itu dari belakang. Aku menjadi sangat yakin ketika kehangatan yang aku rasakan saat ini benar-benar persis seperti apa yang aku rasakan bersama Jack. Dan tidak ada dekapan sehangat ini selain dekapan Jack.“Aku tidak sedang menunggu siapa-siapa. Aku hanya sedang ingin menikmati pemandangan ini.” Aku tercengang mendengar ucapannya, namun tetap tidak kulepaskan pelukanku.“Tentu!Tentu saja, Jack.Kau ingin melihat pemandangan disini, dan tentunya bersamaku, bukan?” air mataku terus mengalir. Tiba-tiba ia melepaskan tanganku dari dirinya secara perlahan. “Siapa tadi kau bilang? Jack? Aku Ryan. Ryan Smith. Dan, maaf, aku sama sekali tidak mengenalmu.”
“Jangan bercanda kau, Jack! Aku tahu siapa kau! Dan aku yakin kau adalah Jack, kekasihku.” Sambil terus menguraikan air mata aku berusaha memberinya keyakinan, tapi sepertinya ia memang benar-benar sudah melupakan aku. “Maaf, nona.Mungkin kau salah orang.Sekali lagi aku tegaskan, aku adalah Ryan. Bukan Jack! Dan, kita belum pernah bertemu sebelumnya.”“Tapi, jika benar kau bukan Jack, lantas untuk apa kau datang kemari?” aku tetap tidak percaya.“Bukankah sudah kukatakan tadi bahwa aku hanya ingin melihat pemandangan disini? Kau gila!”
                Sungguh aku tidak percaya ini. Tapi apa mungkin ia benar bahwa aku benar-benar sudah gila? Ah, rasanya otakku waras-waras saja. Tapi, siapa laki-laki itu?Ia sangat mirip dengan Jack, baik dari sisi manapun. Kecuali satu hal, dia sedikit kasar.Karena Jack tidak pernah mengataiku gila meski terkadang aku benar-benar berbuat gila.
Tuhan… apa ini adalah jawaban dari mimpiku semalam? Apa Kau benar-benar mengirimnya kembali untukku? Ah…. Tapi bukankah dia tidak pernah mengenaliku?Bahkan dia mengatakan padaku bahwa aku gila. Baiklah, sudah kuputuskan bahwa aku akan mencari tahu tentang laki-laki mirip Jack yang mengaku bernama Ryan Smith itu. Dan, aku yakin aku akan segera mengetahui siapa sebenarnya orang asing yang membuat hatiku menjadi galau seperti ini.
*****
                Sepertinya semua orang sudah menungguku di mobil, aku harus segera bergegas.Meski aku membenci untuk naik mobil, tapi sepertinya trauma itu sudah agak menghilang secara perlahan. Aku, mama, papa, dan Hyna segera beranjak menuju Delicious Restaurant untuk memenuhi undangan makan malam teman papa yang katanya sekaligus akan memperkenalkan aku kepada anak tunggal teman papa yang baru saja pulang dari Belanda setelah selesai menyelesaikan studynya. Tepat pukul 08.00 malam kami sampai di restoran tersebut.Dan beberapa orang telah menunggu kami di meja yang sepertinya telah dipesan khusus untuk keluarga kami dan keluarga mereka.Seorang pria 45 tahunan tersenyum kepada kami dan langsung menyapa kami, “hai, Peter Jhonson! Well, halo semuanya!” “oh, Rudy Smith, apa kabar?” balas papaku dengan nada riang gembira seolah mereka tak pernah berjumpa sepuluh tahun lamanya. “Silahkan duduk!” paman itu mulai berbasa-basi.“Oh, tentu!Terima kasih!” dan kamipun langsung duduk di kursi yang telah disediakan. Kemudian Tuan Rudy Smith menjentikkan jari tangannya untuk memanggil pelayan restoran yang berseragam hitam putih yang mengenakan tanda pengenal di sebelah kiri dadanya yang akhirnya kuketahui ia bernama Jane Hunter. “Maaf, nona Hunter, bisakah kau memberikan kami menu special hari ini, please?” dengan nada ramah Tuan Smith menyuruh pelayan tersebut. Dan Jane Hunter segera menuju ke dapur restoran dan beberapa saat kemudian ia menyediakan beberapa makanan di meja kami. Aneka masakan daging dan beberapa salad disediakan sesuai dengan pesanan kami. Kamipun memulai menikmati hidangan-hidangan tersebut. Di sela-sela makan malam kami, Tuan Smith memulai percakapan,
“oh, putrimu cantik-cantik, Johnson. Siapa nama mereka?”
“Yang ini putri sulungku, Lorna.Dan, si bungsu, Hyna.”
“Halo!” aku dan Hyna tersenyum kepada Tuan Smith dan keluarganya.
“Anakmu juga sangat tampan, hmm dan kau pasti Ryan.Ryan Smith, bukan?” papaku mulai ikut-ikutan menyanjung rekan bisnis yang sekaligus teman lamanya itu.
                Aku langsung tersedak begitu papa mengatakan nama laki-laki itu. Ryan Smith, nama yang sangat ku ingat. Tapi, betapa bodohnya aku yang tak menyadari hal ini.Tak menyadari wajah pria itu sejak tadi.Beberapa pikiran melayang-layang di kepalaku.“Apa? Kau Ryan Smith? Ryan Smith yang….” “ah… ya ya ya aku ingat. Kau Lorna, wanita yang secara tiba-tiba memelukku dan menangis karena mengira aku kekasihmu itu kan? Hhhh bagaimana? Apa kau masih ingin memelukku lagi seperti itu?” Benar-benar, laki-laki itu menyerobot begitu saja ucapanku.Membuat aku malu saja. Dasar menyebalkan! “Jadi, kalian sudah pernah bertemu sebelumnya?” Tuan Smith menanggapi seolah ia tak mendengar putranya baru saja mempermalukan aku di depan semuanya.“Iya, Daddy, aku dan Lorna memang sudah pernah bertemu. Beberapa hari yang lalu aku dan Lorna tidak sengaja bertemu di taman sekitar danau di pinggir kota.”Jack palsu itu menjelaskan kepada ayahnya dengan perasaan riang gembira. “Maaf, aku ingin ke toilet sebentar.” Aku menyela pembicaraan mereka, karena aku benar-benar muak. Melihat orang itu, membuat kegundahanku kembali. Entah aku harus bahagia karena dia memenuhi sosok Jack yang aku rindukan atau aku harus bersedih karena dengan melihatnya, aku jadi ingat tentang Jack. Sungguh, aku tidak mengerti. Ku tatap wajahku di depan cermin toilet yang ada di restoran itu. Wajah yang tampak bodoh.Wajah yang membosankan.“Ada apa Lorna? Kau sakit?” tiba-tiba saja suara Hyna menyadarkanku yang sudah kurang lebih lima belas menit menatapi wajahku sendiri di depan cermin sambil memikirkan banyak hal tentang Jack dan kehadiran pria itu. Namun, tak lama kemudian aku dan Hyna kembali ke meja makan dan melanjutkan makan kami. Tiba-tiba papa membuat aku tersedak kembali saat ia bilang bahwa sebenarnya aku dan Ryan sudah dijodohkan jauh sebelum aku mengenal Jack. Dan yang lebih parah, Ryan sudah tahu sejak dulu dan ia menyetujuinya. “Apa? Mengapa Papa baru bilang sekarang? Dan mengapa Papa bisa mempunyai pikiran bahwa aku akan setuju dengan ini semua?” terlalu kencang aku bicara hingga tamu-tamu di restoran itu mengarahkan mata mereka kearah meja kami. Tapi, aku sama sekali tidak peduli dengan ini semua. Aku sangat marah dan kecewa kepada papa.

                Mungkin Hyna merasa kasihan padaku hingga malam ini ia memutuskan untuk menemani aku tidur di kamarku. “Mengapa kau bersedih, Lorna?Bukankah seharusnya kau bahagia? Jujur, tadi aku juga sangat terkejut mendengar papa bicara seperti itu. Tapi, kau harus tahu, papa hanya menginginkan kebahagiaan ada padamu, Lorna. Menurutku itu tidak terlalu buruk, Ryan pemuda yang baik, ramah, tampan, dan coba kau perhatikan wajahnya. Ada beberapa kemiripan antara wajahnya dengan wajah Jack. ”Hyna mencoba bersikap lebih dewasa untuk menghiburku. “Maka dari itu, Hyna. Aku tidak ingin karena ia sangat mirip dengan Jack. Bahkan ia pernah mengataiku gila karena aku pernah salah mengira dirinya. Aku kalap, aku pikir dia Jack yang sedang menungguku di bangku di pinggir danau. Aku langsung memeluknya begitu saja dari belakang. Namun, yang lebih anehnya lagi, saat aku menatap wajahnyapun aku masih tetap mengira bahwa dia adalah Jackku. Tapi, aku akan mencoba. Ya, aku tahu aku tidak boleh terlalu terpuruk. Aku harus bangkit karena masa depan yang bahagia pasti sudah menungguku di depan sana. Meski bukan dengan Jack. Dan, siapa tahu masa depanku ada pada Ryan. Jadi, aku akan mencoba menyetujuinya pula dan akan lebih dekat dengannya seperti apa yang mereka semua inginkan. Bukankah memang harusnya begitu, Hyna?” Hyna yang sedari tadi mendengarkanku dengan seksama akhirnya memberi komentar terakhir, “tentu, Lorna! Tapi kau tidak boleh mencintai Ryan hanya karena dia mirip dengan Jack. Jack adalah Jack, dan Ryan adalah Ryan. Jika kau mulai mencintainya hanya karena ada kemiripan antara Ryan dengan Jack saja, maka itu hanya akan melukainya saja. Dan, harus kau tahu, saat kau berhasil membuat orang lain terluka, maka kau akan merasakannya sejuta kali lebih pedih, percayalah! Bukan aku bermaksud untuk menggurui kakakku, tapi coba kau pikirkan perkataan dari adik yang sangat menyayangimu ini, Lorna.” “iya, adikku sayang.” Kemudian aku dan Hyna saling berpelukan sebelum akhirnya kami tertidur di kasurku yang ekstra nyaman ini.

                Ternyata benar, bahwa aku bisa mencintainya. Mencintai Ryan secara perlahan dan tulus dari dalam hatiku. Ia berhasil membuat aku untuk menyerahkan hatiku padanya. Meski awalnya aku hanya melihat Jack pada dirinya, tapi sekarang Ryan benar-benar sudah berhasil membuatku terpesona dengan segala perlakuannya padaku. Aku benar-benar sangat bahagia. Aku juga sudah meminta maaf pada papaku atas kejadian di restoran waktu itu. Dan, Hyna kini sudah tamat SMA, dan ia masuk ke fakultas hukum, sesuai dengan cita-citanya semasa kecil. Hyna sangat ingin menjadi pengacara. Tidak seperti aku yang hanya memiliki kemampuan untuk menulis. Dan, kini aku berhasil menerbitkan sebuah novel cinta berisi tentang perjalanan hidupku bersama Jack dan Ryan, keduanya sangat berarti bagiku. Dan, aku mencintai dan bahkan sangat mencintai keduanya. Walaupun kini aku berbahagia dengan Ryan, tapi sepertinya Jack senang melihatnya. Aku juga tak akan pernah melupakan Jack. Semoga Jack bisa merelakan aku dan tersenyum manis pada kebahagiaanku bersama Ryan, aku tahu Jack mengerti. Dan, aku berharap semoga Jack hadir ke pesta pernikahan aku dan Ryan minggu depan. Sekali lagi, buku yang aku ciptakan aku persembahkan untuk kedua kekasih hatiku, Jack dan Ryan. Dan, kini aku mulai percaya bahwa cinta akan datang secara perlahan. Mulai dari setetes darah hingga menjadi segumpal hati. Dan, sampai kapanpun, cinta yang sudah berhasil tertanam di hati, tidak akan mudah hilang. Cinta…. Meski antara Jack dan Ryan menempati singgasana hatiku dengan cara berbeda, keduanya kini menjadi benar-benar sangat berarti bagiku. Jack… cinta yang berhasil menyentuhku dalam satu waktu. Dan, ternyata tetap tidak berkurang hingga kini meski kami ada di dunia yang berbeda. Dan Ryan… cinta datang padaku secara pelan dan perlahan, namun aku percaya cintanya juga akan kekal di hatiku. Tapi Jack, meski kini aku sangat mencintai Ryan, aku bahagia bersamanya,  remember that I always love you, babe…. 

Penjualan di Mini Market menggunakan vb



TUGAS INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
PROGRAM PENJUALAN DI MINIMARKET


Description: logo_bsi.jpg


OLEH KELOMPOK 1
1.     Diki Prayugo
2.     Anang Juniarto
3.     Rahmat Febrianto
4.     Dedi Kurniawan
5.     Ngatini
6.     Rohmiati
7.     Ina Safitri
8.     Putra Anggara Suraji
9.     Suparman
10.                        Ahmad Jalaluddin Ashidiqqi
11.                        Puji Setiawati
12.                        Dimas Septian Nugroho





Kata Pengantar

                                                                                         
            Puja dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Dimana Tugas Makalah ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Tugas Makalah, yang penulis ambil sebagai berikut “Program Penjualan di Minimarket”.
            Tujuan penulisan Tugas Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas INTERAKSI Manusia dan Komputer (IMK). Atas kerja sama dan kumpulan dari beberapa ide dari seluruh anggota kelompok serta bimbingan dari dosen mata kuliah IMK. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.      Direktur Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika.
2.      Ketua Jurusan Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika & Komputer Bina Sarana Informatika.
3.      Pak Oki Setiawan selaku Dosen Statistika Deskriptif
4.      Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas makalah Statistika Deskriptif ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
            Akhir kata semoga tugas Interaksi Manusia dan Komputer ini dapat berguna bagi penulis khusunya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta,  17 November 2013


Penulis












Spesifikasi File/Database



1.      Spesifikasi Tabel Barang

Nama File                    : Barang
Akronim File               : Barang
Fungsi File                  : untuk menyimpan data barang di minimarket
Fungsi File                  : File Master
Kunci File                   : Kode_Barang

Field Name
Data Type
Field Size
Description (Optional)
Kode_Barang
Nama_Barang
Satuan
Harga
Stok
Short Text
Short Text
Short Text
Currency
Short Text
7
100
4

5
Primary Key
Gambar 1.0
Tabel Barang

2.      Spesifikasi Tabel Kasir

Nama File                    : Kasir
Akronim File               : Kasir
Fungsi File                  : untuk menyimpan data kasir di minimarket
Fungsi File                  : File Kerja
Kunci File                   : NIK

Field Name
Data Type
Field Size
Description (Optional)
NIK
Nama
Jabatan
Alamat
Telp
Short Text
Short Text
Short Text
Short Text
Short Text
6
50
20
100
13
Primary Key
Gambar 1.1
Table Kasir



3.      Spesifikasi Tabel Transaksi
Nama File                    : Transaksi
Akronim File               : Transaksi
Fungsi File                  : untuk menyimpan data transaksi di minimarket
Fungsi File                  : File Transaksi
Kunci File                   : No_Trans

Field Name
Data Type
Field Size
Description (Optional)
No_Trans
Tanggal
NIK
Kode_Barang
Qty
Short Text
Date/Time
Short Text
Short Text
Short Text
9

6
7
5
Primary Key
Gambar 1.2
Table Transaksi



























Parameter File/Database

1.      Nama File
Barang, Kasir, Transaksi
2.      Akronim File
Barang, Kasir, Transaksi
3.      Kode File
Nama yang digunakan dalam normalisasi pada database ini adalah : Barang, Kasir, Transaksi.
4.      Tipe File
File Manajer, File Kerja, File Transaksi
5.      Panjang Record
Panjang record pada masing-masing table adalah :
-          Tabel Barang               : 124 Character
-          Tabel Kasir                  : 189 Character
-          Tabel Transaksi           : 27 Character
6.      Media File
Media yang digunakan untuk menyimpan file (table) adalah Harddisk.
7.      Field Key
Kunci field yang digunakan dalam program saat program mengakses database adalah : Kode_Barang (Tabel Barang), NIK (Tabel Kasir) dan No_Trans (Tabel Transaksi).
8.      Software
Software yang digunakan dalam pembuatan database adalah Microsoft Access 2013.


















Parameter Program
1.      Nama Program
Program Data Barang, Program Data Kasir, Program Login dan Program Transaksi.
2.      Akronim Program
Frm_Data_Barang, Frm_Data_Kasir, Frm_Login, Frm_Transaksi
3.      Kode Program
Brg01 (dst), Ksr01 (dst), Trans01 (dst)
4.      Fungsi Program
Program ini dibuat untuk mempermudah system/proses penjualan yang ada di minimarket.
5.      Bahasa Program
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0.
6.      Proses Program
Setelah program berhasil dihubungkan dengan database yang sudah dibuat, maka inilah urutan system berjalannya program tersebut :
o   User dapat melakukan proses log in pada Form Log In
o   User dapat melihat daftar barang sesuai dengan barang yang sudah ada pada database yang sudah dibuat.
o   User juga dapat mengubah, menambah, menghapus serta menyimpan data barang pada Form Data Barang.
o   User/kasir dapat melakukan transaksi pada Form Transaksi.













Spesifikasi Program

1.      Spesifikasi Program Data Barang
Gambar 2.0
Tampilan Form Data Barang

a.       Nama Program                  : Form Data Barang
Akronim                            : Frm_Data_Barang
Fungsi                               : Untuk melakukan pengecekan, penambahan, penghapusan,                                            dan merubah data barang.
Bahasa                               : Ms. Visual Basic 6.0
b.      Proses Program
(akan dijelaskan lebih detail dengan menjalankan program secara langsung)


Objek
Properti
Nilai
Label1




Frame1

Label2
Label3
Label4
Label5
Label6
TexBox1

TexBox2

Combo1

TextBox3

TextBox4

Frame2
Label7
TextBox5

CommandButton1

CommandButton2

CommandButton3

CommandButton4

CommandButton5

CommandButton6

CommandButton7

CommandButton8
CommandButton9
CommandButton10
CommandButton11
DataGrid1
Ado_Data_Barang
Name
Caption
Font
Font Style
Font Size
Name
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Caption
Caption
Name
Text
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption

Lebel1
DATA BARANG
Viner Hand ITC
Bold
18
Frame1
Input Barang
Kode Barang
Nama Barang
Satuan
Harga
Stok
Txt_Kode_Barang
(kosongkan)
Txt_Nama_Barang
(kosongkan)
Txt_Satuan
(kosongkan)
Txt_Harga
(kosongkan)
Txt_Stok
(kosongkan)
Cari Barang
Kode Barang
Txt_Cari
(kosongkan)
Cmd_Cari
Cari
Cmd_Tambah
Tambah
Cmd_Simpan
Simpan
Cmd_Batal
Batal
Cmd_Ubah
Ubah
Cmd_Hapus
Hapus
Cmd_Keluar
Keluar


Listing :

Private Sub Tombol(Cek As Boolean)
If Cek = True Then
Cmd_Tambah.Enabled = True
Cmd_Keluar.Enabled = True
Cmd_Ubah.Enabled = True
Cmd_Hapus.Enabled = True
Cmd_Cari.Enabled = True
Cmd_Batal.Enabled = False
Cmd_Simpan.Enabled = False
Else
Cmd_Tambah.Enabled = False
Cmd_Keluar.Enabled = False
Cmd_Ubah.Enabled = False
Cmd_Hapus.Enabled = False
Cmd_Cari.Enabled = False
Cmd_Simpan.Enabled = True
Cmd_Batal.Enabled = True
End If
End Sub

Private Sub Aktif(Cek As Boolean)
Txt_Kode_Barang.Enabled = False
Txt_Nama_Barang.Enabled = Cek
Cmb_Satuan.Enabled = Cek
Txt_Harga.Enabled = Cek
Txt_Stok.Enabled = Cek
Cmb_Satuan.AddItem "Pcs"
Cmb_Satuan.AddItem "Pack"
End Sub

Sub Tampil()
Aktif (True)
With Ado_Data_Barang.Recordset
Txt_Kode_Barang.Text = !Kode_Barang
Txt_Nama_Barang.Text = !Nama_Barang
Cmb_Satuan.Text = !Satuan
Txt_Harga.Text = !Harga
Txt_Stok.Text = !Stok
End With
End Sub

Sub Bersih()
Txt_Kode_Barang = ""
Txt_Nama_Barang = ""
Cmb_Satuan.Clear
Txt_Harga = ""
Txt_Stok = ""
End Sub

Sub No()
Dim No As Integer
With Ado_Data_Barang.Recordset
.Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Kode_Barang.Text & "'", , adSearchForward, 1
    If .EOF Then
        No = .RecordCount + 1
        Txt_Kode_Barang.Text = "BRG" + Format(No, "000")
Else
    .Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Kode_Barang.Text & "'", , adSearchForward, 1
    If Not .EOF Then
        .MoveLast
        No = Val(Right(!Kode_Barang, 3)) + 1
        Txt_Kode_Barang.Text = "BRG" + Format(No, "000")
    End If
End If
End With
End Sub

Private Sub Form_activate()
Aktif (False)
Tombol (True)
Txt_Cari.SetFocus
End Sub

Private Sub Cmd_Tambah_Click()
Aktif True
Tombol False
No
Txt_Nama_Barang.SetFocus
End Sub

Private Sub cmd_simpan_click()
If Txt_Kode_Barang = "" Or Txt_Nama_Barang = "" Or Cmb_Satuan = "" Or Txt_Harga = "" Or Txt_Stok = "" Then
    MsgBox "Data Belum Lengkap...!", vbInformation
Else
    With Ado_Data_Barang.Recordset
    .Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Kode_Barang.Text & "'", , adSearchForward, 1
        If .EOF Then
        .AddNew
        !Kode_Barang = Txt_Kode_Barang.Text
        !Nama_Barang = Txt_Nama_Barang.Text
        !Satuan = Cmb_Satuan.Text
        !Harga = Txt_Harga.Text
        !Stok = Txt_Stok.Text
        .Update
        Else
        !Kode_Barang = Txt_Kode_Barang.Text
        !Nama_Barang = Txt_Nama_Barang.Text
        !Satuan = Cmb_Satuan.Text
        !Harga = Txt_Harga.Text
        !Stok = Txt_Stok.Text
        .Update
        End If
        Bersih
        Aktif (False)
        Tombol (True)
        Txt_Cari.SetFocus
        End With
End If
End Sub

Private Sub Cmd_Hapus_Click()
Dim A As Integer
    A = MsgBox("Yakin Mau Dihapus  ???", vbYesNo + vbInformation, "Konfirmasi")
        If A = vbYes Then
        Ado_Data_Barang.Recordset.Delete
        Aktif False
        Tombol True
        Bersih
        End If
Txt_Cari.SetFocus
End Sub

Private Sub Cmd_Ubah_Click()
Bersih
Tampil
Aktif True
Tombol False
End Sub

Private Sub Cmd_Batal_Click()
Bersih
Aktif False
Tombol True
End Sub

Private Sub Cmd_Cari_click()
With Ado_Data_Barang.Recordset
.Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Cari.Text & "'", , adSearchForward, 1
    If Not .EOF Then
    Tampil
    Txt_Cari.Text = ""
    Aktif False
    Tombol True
    Else
    MsgBox "kode barang tidak ada", vbInformation, "info"
    Txt_Cari.Text = ""
    End If
End With
End Sub

Private Sub Txt_Cari_keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
With Ado_Data_Barang.Recordset
.Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Cari.Text & "'", , adSearchForward, 1
    If Not .EOF Then
    Tampil
    Txt_Cari.Text = ""
    Aktif False
    Tombol True
    Else
    MsgBox "kode barang tidak ada", vbInformation, "info"
    Txt_Cari.Text = ""
    End If
End With
End If
Txt_Cari.MaxLength = 6
End Sub

Private Sub Txt_Nama_Barang_Keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Cmb_Satuan.SetFocus
End If
End Sub

Private Sub Cmb_Satuan_Keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Txt_Harga.SetFocus
End If
End Sub

Private Sub Txt_Harga_Keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Txt_Stok.SetFocus
End If
End Sub

Private Sub Txt_Stok_keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
    If Txt_Kode_Barang = "" Or Txt_Nama_Barang = "" Or Cmb_Satuan = "" Or Txt_Harga = "" Or Txt_Stok = "" Then
       MsgBox "Data Belum Lengkap...!", vbInformation
    Else
    With Ado_Data_Barang.Recordset
    .Find "Kode_Barang = '" & Me.Txt_Kode_Barang.Text & "'", , adSearchForward, 1
        If .EOF Then
        .AddNew
        !Kode_Barang = Txt_Kode_Barang.Text
        !Nama_Barang = Txt_Nama_Barang.Text
        !Satuan = Cmb_Satuan.Text
        !Harga = Txt_Harga.Text
        !Stok = Txt_Stok.Text
        .Update
        Else
        !Kode_Barang = Txt_Kode_Barang.Text
        !Nama_Barang = Txt_Nama_Barang.Text
        !Satuan = Cmb_Satuan.Text
        !Harga = Txt_Harga.Text
        !Stok = Txt_Stok.Text
        .Update
        End If
        Bersih
        Aktif False
        Tombol True
        Txt_Cari.SetFocus
    End With
    End If
End If
End Sub

Private Sub cmd_first_Click()
Ado_Data_Barang.Recordset.MoveFirst
Tampil
Aktif False
End Sub

Private Sub cmd_last_Click()
Ado_Data_Barang.Recordset.MoveLast
Tampil
Aktif False
End Sub

Private Sub cmd_next_Click()
Ado_Data_Barang.Recordset.MoveNext
If Ado_Data_Barang.Recordset.EOF Then
MsgBox "DATA SUDAH DIAKHIR RECORD", vbInformation, "INFO"
Ado_Data_Barang.Recordset.MoveLast
End If
Tampil
Aktif False
End Sub

Private Sub cmd_previous_Click()
Ado_Data_Barang.Recordset.MovePrevious
If Ado_Data_Barang.Recordset.BOF Then
MsgBox "DATA SUDAH DIAWAL RECORD", vbInformation, "INFO"
Ado_Data_Barang.Recordset.MoveFirst
End If
Tampil
Aktif False
End Sub

Private Sub Cmd_Keluar_Click()
Unload Me
End Sub

2.      Spesifikasi Program Log In

Gambar 2.1
Form Log In

a.       Nama Program            : Form Log In
Akronim                      : Frm_Login
Fungsi                         : Sebagai salah satu proses user sebelum melakukan transaksi
Bahasa                         : Ms. Visual Basic 6.0
b.      Proses Program
(akan dijelaskan lebih detail dengan menjalankan program secara langsung)

Objek
Property
Nilai
Label1
Label2
TextBox1

TextBox2

CommandButton1

CommandButton2


Caption
Caption
Name
Text
Name
Text
Name
Caption
Name
Caption
NIK
Password
Txt_NIK
(kosongkan)
Txt_Password
(kosongkan)
Cmd_Login
Login
Cmd_Keluar
Keluar
















Listing Program :

Private Sub Txt_NIK_Keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Txt_Password.SetFocus
End If
Txt_NIK.MaxLength = 6
End Sub

Private Sub Txt_Password_Keypress(KeyAscii As Integer)
If KeyAscii = 13 Then
Call Buka_Database
RS.Open "select*from Kasir where NIK='" & Txt_NIK.Text & "'And Password='" & Txt_Password.Text & "'", Koneksi
    If RS.EOF Then
    MsgBox "User Atau Password Salah"
    Txt_NIK.Text = ""
    Txt_Password.Text = ""
    Txt_NIK.SetFocus
    Else
    Unload Me
    Frm_Data_Barang.Show
    End If
End If
End Sub

Private Sub Cmd_Login_click()
Call Buka_Database
RS.Open "select*from Kasir where NIK='" & Txt_NIK.Text & "'And Password='" & Txt_Password.Text & "'", Koneksi
If RS.EOF Then
MsgBox "User Atau Password Salah"
Txt_NIK.Text = ""
Txt_Password.Text = ""
Txt_NIK.SetFocus
Else
Unload Me
Frm_Data_Barang.Show
End If
End Sub



Private Sub Cmd_Keluar_Click()
Unload Me
End Sub

3.      Spesifikasi Program Kasir


Gambar 2.2
Form Data Kasir









Objek
Property
Nilai
 Label1
Frame1
Label1
Label2
Label3
Label4
Label5
TextBoxt1

TextBoxt2

ComboBox1

TextBox3

TextBox4

TextBox5

Frame2
Label8
TextBox6

CommandButton8

CommandButton9

CommandButton10

CommandButton11

CommandButton12

CommandButton13

CommandButton14

DataGrid1
CommandButton15
CommandButton16
CommandButton17
CommandButton
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Caption
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Name
Text
Caption
Caption
Name
Text
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption
Name
Caption

Name
Name
Name
Name

DATA KARYAWAN
Input Karyawan
NIK
Nama
Alamat
Telp
Password
Txt_NIK
(kosongkan)
Txt_Nama
(kosongkan)
Cmb_Jabatan
(kosongkan)
Txt_Alamat
(kosongkan)
Txt_Telp
(kosongkan)
Txt_Password
(kosongkan)
Cari Karyawan
NIK
Txt_Cari
(kosongkan)
Cmd_Cari
Cari
Cmd_Tambah
Tambah
Cmd_Simpan
Simpan
Cmd_Batal
Batal
Cmd_Ubah
Ubah
Cmd_Hapus
Hapus
Cmd_Keluar
Keluar

Cmd_First
Cmd_Previous
Cmd_Next
Cmd_Last


















4.      Spesifikasi Program Transaksi


Gambar 2.3
Form Transaksi

a.       Nama Program            : Form Transaksi
Akronim                      : Frm_Transaksi
Fungsi                         : Untuk melakukan proses transaksi
Bahasa                         : Ms. Visual Basic 6.0
b.      Proses Program
(akan dijelaskan lebih detail dengan menjalankan program secara langsung)